Beberapa Jenis Kontrakan yang harus Anda Ketahui Supaya Tidak Salah Pilih

Setiap orang punya bayangan tersendiri mengenai rumah idaman yang ingin dimiliki. Sayangnya, hal itu semakin sulit diwujudkan karena membangun rumah itu membutuhkan biaya yang sangat besar. Seperti kita ketahui, harga properti semakin naik dari tahun ke tahun. Terlebih mencari lahan kosong di kawasan kota sangatlah susah. Kalaupun ada, harganya pasti selangit. Apalagi di kawasan kota, harga tanah sudah mencapai puluhan juta rupiah per meter.


Ironisnya, kenaikan harga properti tidak sebanding dengan kenaikan gaji. Ditambah biaya kebutuhan sehari-hari juga serba mahal. Bagi yang gajinya mentok UMR (Upah Minimum Regional), jangankan menabung, gaji bisa cukup sampai waktu gajian berikutnya saja sudah lega.

Dalam kondisi seperti itu, mengontrak rumah menjadi pilihan yang bijak. Apalagi bila kondisi keuangan dan karir belum stabil, mengontrak rumah lebih baik ketimbang memaksakan diri mengambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Meski banyak yang mengiming-imingi uang muka kecil, belum tentu bunga cicilan yang harus ditanggung nanti jumlahnya juga kecil. Mengontrak rumah lebih menenangkan.

Namun mencari kontrakan rumah yang pas dengan keinginan juga tak mudah. Harga sewa rumah juga sekarang ini cukup mahal karena menyesuaikan dengan harga jual rumah yang naik dari tahun ke tahun. Ada kontrakan yang fasilitasnya lengkap dan bangunan bagus, pasti biaya sewanya cukup menguras isi kantong. Sebaliknya, kalau pun ada yang murah dekat ke pusat kota, terkadang kondisinya kurang layak huni dengan kondisi seadanya.

Ada kualitas, maka ada harga yang harus dibayar untuk itu. Murah atau mahalnya sewa rumah kontrakan tak selalu dipandang sama oleh setiap orang. Meski inginnya kontrakan rumah yang nyaman dan di lokasi strategis, tapi jangan sampai biaya yang dikeluarkan melebihi daya beli hingga akhirnya tak tersisa dana untuk ditabung. Untuk itu, sebaiknya Anda memilih jenis kontrakan yang sesuai dengan kondisi keuangan.

Ada beberapa jenis kontrakan yang lumrah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jenis kontrakan yang berbeda tentu akan memiliki standar biaya sewa dan fasilitas yang berbeda pula. Langsung saja kita bahas sedikit mengenai beberapa jenis kontrakan tersebut.

Rumah kontrakan petak

Jenis rumah kontrakan yang pertama adalah rumah kontrakan petak. Jenis rumah kontrakan ini cukup mudah dijumpai di kawasan yang dekat pusat perkantoran, pusat perdagangan, dan dekat pabrik-pabrik industri. Mayoritas penghuninya adalah para pekerja/karyawan terutama yang sudah berkeluarga.

Tampilan rumah kontrakan petak biasanya berbentuk satu rumah tapak sederhana, yang di dalamnya terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang tidur, satu dapur dan satu kamar mandi. Seringkali luasnya di kisaran 20 meter persegi (4m x 5 m). Karena tidak terlalu luas, jenis kontrakan ini cocok untuk yang masih lajang, pasangan baru menikah, atau
keluarga dengan satu anak.

Biasanya pemilik menyewakan rumah kontrakan petak secara kosongan atau tanpa fasilitas. Sehingga Anda bisa mendekor sendiri tampilan di dalam ruangan. Di lain sisi, Anda harus keluar biaya untuk sewa mobil guna mengangkut barang-barang dari hunian lama Anda.

Kebanyakan pemilik rumah kontrakan petak menyewakan propertinya secara tahunan. Tapi cukup banyak pula yang menyewakannya secara bulanan. Masih ada rumah kontrakan petak yang harganya di bawah Rp 8 juta per tahun. Tapi semakin dekat ke kota semakin mahal, mulai dari Rp 10 juta per tahun. Terkadang pemilik juga membebankan biaya listrik, air, kebersihan, dan keamanan secara terpisah, di luar biaya sewa.

Karena sebagian besar lokasi rumah kontrakan petak terletak di pemukiman penduduk biasa (bukan perumahan), kelas rumah dan tingkat ekonomi masyarakatnya beragam, sehingga terkadang menimbulkan rasa iri, sungkan, dan konflik dalam bertetangga atau hubungan kemasyarakatan. Tapi, masyarakat yang ditinggal di pemukiman penduduk biasa umumnya masih menjunjung tinggi solidaritas dan rasa kekeluargaan.

Sayangnya dari segi keamanan, lingkungan sekitar rumah kontrakan petak hanya mengandalkan ronda malam. Jarang ada orang tertentu yang memang dipekerjakan untuk memantau keamanan lingkungan. Karena hal itu, orang asing bisa keluar masuk secara leluasa sehingga meningkatkan risiko terjadinya perampokan dan tindak kejahatan lainnya. 

Rumah kontrakan mewah

Rumah kontrakan mewah banyak diburu oleh kalangan ekonomi menengah atas. Rata-rata lokasinya terletak di komplek perumahan. Karena itu wajar bila rata-rata harga sewanya lebih mahal karena harga tanahnya saja memang lebih mahal dari tanah di pemukiman penduduk biasa. Otomatis ketika dibangun rumah di atasnya, harganya akan semakin mahal.

Selain itu, rumah kontrakan mewah biasanya berukuran luas, dan memiliki lebih dari 2 kamar tidur. Tak sedikit pula berupa rumah bertingkat 2 lantai. Jenis kontrakan ini juga biasanya dilengkapi dengan garasi untuk menyimpan kendaraan setidaknya cukup untuk memarkirkan satu mobil. Bahkan ada pula yang memiliki sambungan telepon dan internet, water heater, taman yang luas, dan kolam renang.

Semakin lengkap fasilitas, semakin mahal pula tarif sewanya. Pemilik juga biasanya menyewakan rumah lengkap beserta furnitur di dalamnya. Tak heran bila biaya sewa rumah kontrakan mewah per tahun bisa mencapai ratusan juta. Apalagi bila lokasinya strategis dekat ke mana-mana.

Dari segi keamanan, rumah kontrakan mewah biasanya memiliki pagar, sehingga tingkat keamanannya lebih baik. Terutama bila lokasinya di komplek perumahan elit. Manajemen perumahan tersebut akan menugaskan petugas keamanan secara bergilir untuk berjaga di pintu gerbang komplek dan keliling memantau kemananan rumah-rumah di dalam komplek. Jadi orang yang keluar masuk akan diawasi guna mencegah terjadinya tindak kejahatan yang meresahkan dan mengganggu kekondusifan lingkungan.

Tetapi dari segi sosial, warga di komplek perumahan cenderung terbatas dalam bersosialisasi. Mereka cenderung kurang peka terhadap isu di sekitar lingkungan, karena kurang tertarik terhadap hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan mereka.

Indekos

Jika mencari kontrakan yang lebih murah dari rumah kontrakan petak, indekos atau kos-kosan bisa jadi pilihan. Sekarang ini kosan tak hanya dihuni oleh para mahasiswa atau pekerja yang berstatus masih lajang. Banyak pula pelaku bisnis kosan yang menyewakannya kepada pasangan suami istri.  Tetapi jenis kontrakan ini kurang cocok untuk dihuni oleh pasangan suami istri yang sudah memiliki anak. Pasalnya, kamar kos ditarif murah karena yang disewakan hanya berupa kamar saja.

Rata-rata satu kamar kos sudah dilengkapi fasilitas dasar seperti tempat tidur dan lemari. Tapi jika pula yang menyewakan kamar kosnya secara kosongan. Untuk kos khusus mahasiswa atau karyawan, biasanya tersedia pula fasilitas pendukung seperti Wi-Fi, ruang TV bersama, tempat parkir motor, dan jasa laundry. Sementara di kos yang khusus pasutri, biasanya ada fasilitas pendukung dapur bersama, mesin cuci umum, tempat jemur pakaian, dan tempat parkir kendaraan.

Jika dibandingkan dengan rumah kontrakan petak, tarif sewa kos rata-rata masih lebih murah. Tetapi tarif tersebut juga disesuaikan dengan fasilitas yang disediakan. Kamar kos dengan kamar mandi di dalam tentu akan lebih mahal daripada kamar kos dengan kamar mandi di luar. Selain itu, tak jarang satu kamar kos ditarif mahal hingga jutaan rupiah per bulannya.

Biaya sewa kamar kos di rumah kos ekslusif bisa sama dengan harga sewa unit apartemen tipe studio. Apalagi jika lokasinya strategis di tengah kota. Mengapa? Ya karena sudah pasti fasilitasnya lengkap. Biasanya pemilik melengkapi kamar-kamar kosnya dengan fasilitas ekslusif seperti pendingin udara, TV, meja kerja, serta kamar mandi di dalam lengkap dengan shower dan water heater. Untuk jaminan keamanan bagi para penghuni, biasanya di beberapa sudut dipasang CCTV, dan ada pula penjaga khusus yang siaga memantau keamanan.

Jadi ketika mencari kontrakan, ada harga yang harus dibayar jika Anda menginginkan hunian sementara yang nyaman dan aman. Pada akhirnya keputusan akhir ada di tangan Anda. Dalam memilih kontrakan, tentu ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Tapi bagaimanapun, memilih kontrakan haruslah ideal. Dengan kata lain, pilihlah jenis kontrakan yang ideal dengan kebutuhan dan tentunya anggaran.

Tentunya tak bijak bila sebagian besar habis untuk menyewa rumah. Kalau begitu terus, bagaimana Anda bisa menabung untuk segera membeli rumah sendiri, baik itu secara cash ataupun lewat kredit ke bank. Anda tak ingin mengontrak selamanya bukan?

Postingan Populer